Bandarlampung – Rasa persatuan dan kesatuan dikalangan remaja semakin pudar. Salah satu contohnya, marak terjadi tawuran dikalangan pelajar atau remaja.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Bandarlampung, Agus Purwanto di dalam kegiatan sosialisasi ideologi pancasila yang dilaksanakan di wilayah Kedaung, Kemiling, Minggu (10/12/2023).

“Miris dan sangat menyedihkan jika melihat seorang pelajar harus menjalani hukuman di penjara akibat tindakan kriminalnya sendiri,” kata Agus Purwanto.
Oleh karena itu, sekretaris komisi III DPRD Bandarlampung ini menuturkan, sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif, dirinya berkewajiban menjaga generasi penerus bangsa dari hal – hal yang tidak diinginkan.
Pemateri acara, akademisi Universitas Bandarlampung, Anggalana mengatakan, kegiatan sosialisasi ideologi pancasila ini salah satu kerja nyata anggota DPRD.
Selain itu, menurutnya, saat ini yang sedang dijajah adalah karakter anak – anak bangsa.
“Hal yang susah adalah membangun sumber daya manusianya. Kalau anak – anak sudah punya dunianya sendiri, dikhawatirkan tidak perduli dengan sekitarnya,” ungkapnya.
Saat ini, kata politisi Partai Demokrat ini, telepon seluler atau gadget serta media sosial, berdampak buruk bagi karakter anak – anak.
“Sehingga diharapkan, kegiatan ini bisa mengantisipasi hal tersebut. Pancasila, salah satunya mengajarkan bagaimana mengenal Tuhan,” imbuhnya.
Menurutnya lagi, nilai persatuan saat ini telah memudar akibat gaya hedonisme. Jika ada persoalan, selesaikan dengan musyawarah mufakat. Seperti terkandung di sila keempat pancasila.
Pemateri lainnya dari akademisi Universitas Lampung, Hartono mengatakan, wawasan kebangsaan sangat penting karena Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama.
“Kita harus menjadi individu yang merdeka. Perbaiki cara pandang atau cara melihat sesuatu,” ujarnya. (ben)