Bandarlampung – Pimpinan DPRD Bandarlampung, Wiyadi dengan tegas menyampaikan larangan kepada siapapun untuk tidak melakukan bullying atau perundungan. Baik di lingkungan sekolah atau di lingkungan masyarakat.
Himbauan ini disampaikan Wiyadi saat kegiatan pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan yang dilaksanakan di Taman Wisata Lengkung Langit 2, Kelurahan Sumber Agung, Kemiling, Senin (10/11/2025).
Wiyadi juga dengan tegas mengungkapkan, tindakan bullying dapat menimbulkan dampak besar terhadap psikologis dan sosial bagi korban. Terutama anak-anak dan remaja.
“Kita ingin masyarakat Bandarlampung, khususnya generasi muda, tumbuh dalam lingkungan yang aman, saling menghormati, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Tidak boleh ada lagi tindakan perundungan dalam bentuk apa pun,” ujarnya.
Menurutnya, nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman hidup dalam memperlakukan sesama. Menumbuhkan rasa empati, tenggang rasa, dan gotong royong di tengah masyarakat.
“Ya, pancasila mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi kemanusiaan. Karena itu, bullying bertentangan dengan nilai luhur bangsa,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Wiyadi mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, pendidik, dan tokoh masyarakat, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan sosial yang ramah dan saling peduli.
“Dalam hal ini tentunya peran orangtua sangat utama untuk memberikan pemahaman nilai -nilai pancasila kepada anak agar terciptanya lingkungan sosial terutama dalam keluarga,” kata Wiyadi, di dalam kegiatan yang menghadirkan narasumber Donal Haris Sihotang dan Ustd Suparman Abdul Karim ini. (*)












