Bandarlampung – Pasangan calon walikota – wakil walikota Bandarlampung, Eva Dwiana – Deddy Amarullah memiliki visi Bandarlampung sehat, cerdas, beriman, berbudaya, nyaman, unggul berdaya saing berbasis ekonomi untuk kemakmuran rakyat.
Misinya diantaranya meningkatkan kualitas dan pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas dan pelayanan pendidikan masyarakat, meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala mantap untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan publik, mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hal ini disampaikan LO pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandarlampung, Eva Dwiana – Dedy Amarullah, Aryanto di dalam acara diskusi publik dengan tema “Mau dibawa kemana Kota Bandar Lampung” yang dilaksanakan di Tokopi Leipe, Korpri Raya, Bandarlampung, Sabtu (28/9/2024).
“Eva Dwiana – Deddy Amarullah melanjutkan proses pembangunan yang dilakukan empat tahun sebelumnya dengan program lima tahun ke depan. Jadi, visi misi harus searah dengan RPJMD,” ujarnya.
Menurutnya, Bunda Eva memiliki kesadaran yang tinggi untuk kemajemukan agama di Bandarlampung. Salah satunya di wilayah Telukbetung akan dikembangkan dalam sisi ekonomi atau UMKM.
“Untuk masalah pengangguran, salah satu solusinya yakni menarik investasi sebanyak – banyaknya dengan syarat 90 persen tenaga kerjanya dari Kota Bandarlampung,” ungkapnya.
Terkait masalah banjir, menurutnya, banyak terjadi di semua wilayah. Solusinya, Eva Dwiana – Deddy Amarullah salah satunya terus melakukan normalisasi sungai dan pengerukan sedimentasi sungai.
“Terkait kemacetan, pemkot salah satunya menerjunkan tim untuk mengatur kegiatan pada jam – jam sibuk di Bandarlampung. Pemkot Bandarlampung terus berupaya memberikan solusi terkait kemacetan,” ungkapnya.
Panelis diskusi publik, Darmawan Purba mengatakan, secara statistik, pertumbuhan ekonomi di Bandarlampung meningkat. Otomatis kemiskinan mengalami penurunan.
“Soal pengangguran masih tinggi di Bandarlampung, namun secara nasional masih bisa terkendali,” ucapnya.
Menurut Darmawan Purba, untung rugi sebuah wilayah kota, kelebihan sebuah kota yang pertama yakni pusat ekonomi dan perdagangan, pusat pendidikan dan kesehatan lebih baik, dan ketersediaan infrastruktur dan pelayanan publik yang lebih baik.
“Kekurangannya diantaranya kesenjangan ekonomi. Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan pemimpin ke depan. Kerentanan terhadap bencana, dan kondisi lahan di kota yang semakin kritis. Pertumbuhan penduduk lebih cepat,” ujarnya. (*)